Thursday, February 28, 2008

..MakNa keTuLusAn..

Satu hal yang mungkin sudah terlupakan. Padahal ketulusan adalah satu hal penting yang mewarnai kehidupan kita. Dalam setiap tindakan, tingkah laku kita baik vertikal maupun horisontal. Perbuatan yang dilakukan lebih sering diiringi dengan harapan supaya orang lain berbuat hal yang sama kepada kita. Sedikit orang yang berbuat karena ia benar-benar ingin berbuat. Hubungan timbal balik atau juga hukum apabila maka dalam istilah matematikanya dikenal dengan istilah implikasi, lebih banyak mempengaruhi tindakan seseorang. Apabila si A baik maka aku juga harus baik. Apabila si B tidak mau membantu maka aku juga tidak mau menolong.

Ingatkah kapan terakhir kali kita melakukan sesuatu dengan ikhlas tanpa ada embel-embel atau pun udang dibalik batu ? Adakah perbuatan yang kita lakukan yang berasal dari dorongan hati nurani yang penuh keikhlasan tanpa mengharap imbalan ? Marilah kita mengingat kembali makna dari ketulusan yang sudah mulai terlupakan. Ketulusan sepadan dengan ikhlas, rela ataupun ridho. Ketika seorang sahabat pernah bertanya pada Nabi tentang makna dan hakikat ketulusan, atau yang lazim disebut pula keikhlasan. Saat itu Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam tidak langsung menjawabnya, melainkan berjanji untuk menanyakannya terlebih dahulu pada Malaikat Utama, Jibril 'alaihis salam. Jibril yang ditanya oleh Nabi (Sall-Allahu 'alaihi wasallam) akan makna ketulusan ini pun, tidak berani langsung menjawabnya, dan berkata bahwa ia akan menanyakannya pada Mikail 'alaihissalam. Demikian pula Mikail pun tak berani langsung menjawabnya, dan terus bertanya kepada 'Izrail 'alaihissalam. Dan 'Izrail pun bertanya pada Israfil 'alaihissalam, hingga yang terakhir ini pun tak mampu menjawab langsung, dan menanyakannya langsung pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apakah jawaban Allah? "Huwa sirru min asraarii" "Dia (Ketulusan) adalah suatu rahasia di antara rahasia-rahasia-Ku". Ya, suatu rahasia antara Ia SWT dengan hamba-Nya....


0 celoteh:

Post a Comment

dfsfsfsd